Jumat, 11 Maret 2016

TARI TOR-TOR



Tari Tor-Tor


·        Sejarah



Nama tor tor diyakini oleh para seniman berasal dari hentakan kaki para penari yang bersuara “tor” “tor” karena menghentakkan kakinya pada lantai rumah. Sebagaimana yang kita ketahui bersama rumah adat masyarakat Batak merupakan sebuah rumah dengan lantai dasar papan kayu.

Terlepas dari asal usul nama tor tor itu sendiri kemunculan gerak ritmis berirama ini telah dikenal oleh masyarakat Batak Toba sejak masa pra sejarah. Karena itu pula sebagian orang menyebut bahwa tarian tor tor merupakan sebuah tari purba.

Meskipun tidak ada yang tahu dengan pasti kapan dan siapa pencipta tarian ini namun para seniman sepakat bahwa tarian yang dikenal serta berkembang di daerah Batak  Sumatera Utara ini pada awalnya menjadi sebuah ritual adat dalam berbagai macam acara seperti upacara kematian, kesembuha, dan lain sebagainya. Singkatnya, pada masa silam tarian dari daerah Batak Sumatera Utara ini menjadi sebuah ritual yang disajikan dalam gerakan.



·        Pengertian



“Tor Tor Batak” adalah identitas seni budaya masyarakat Batak yang harus dilestarikan dan tidak lenyap oleh perkembangan zaman dan peradaban manusia.”Tari Tor Tor Batak” mengandung nilai-nilai etika, moral dan budi pekerti yang perlu ditanamkan kepada generasi muda. Dan ini merupakan tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia agar tidak ada lagi seni budaya asli peninggalan nenek moyang bangsa kita yang diklaim oleh negara lain.



·        Alat musik



“Tari Tor Tor” termasuk sangat sederhana dalam hal gerakan. Para penari tor tor cukup membuat gerakan tangan yang cukup terbatas dengan gerakan kaki jinjit-jinjit mengikuti iringan musik yang disebut sebagai magondangi yang terdiri dari alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.



·        Fungsi



Fungsi “Tari Tor-Tor” sebagai syarat khusus atau tari pembersih yang dilaksanakan sebagai langkah sebelum acara hajat agar diberi kelancaran dan di jauhkan dari segala marah bahaya. Dan juga apabila desa tempat tinggal suku Batak pernah terkena musibah maka pada tanggal musibah itu diadakan pagelaran Tari Tortor. Ada juga rakyat sekitar yang mengatakan bahwa tari tor tor berfungsi dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan “dimasukan” ke patung-patung batu (merupakan simbol leluhur).




·        Busana yang digunakan



Kostum “Tari Tor Tor” terbilang sangat unik tetapi tetap berkesan sederhana. Kostum “Tari tor tor” pada umumnya berwarna merah dan busana “Tari Tor Tor” ini terbuat dari tenunan asli orang Batak yang disebut dengan Ulos. Tambahan berbagai aksesori dan pernak pernik khas Batak membuat penampilan kostum penari Tortor lebih meriah.



·        Pelestarian



Dengan mempelajari gerakan “Tari Tor Tor” dan memperagakannya, mengetahui maksud penyampaian “Tari-Tor Tor”  , dan sejarah “Tari Tor Tor”




Sumber : online/16/01/2016/http://www.senitari.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar