Jumat, 11 Maret 2016

TARI KECAK



TARI KECAK


·       Sejarah

Tari kecak merupakan tarian yang dicetuskan dan diciptakan oleh seniman asal Bali yakni Wayan Limbak dan seorang sahabatnya dari Jerman. Pada awal kemunculan nya jenis tari ini tercipta secara tidak sengaja yang diambil dari sebuah tarian adat pemujaan yang dikenal dengan sebutan Shangyang, Sanghyang adalah jenis tarian tradisional Bali yang dilakukan dalam upacara religi seperti menolak bala serta mengusir suatu wabah penyakit.

Dari sebuah pementasan Sanghyang inilah kemudian Wayang Limbak bersama Walter Spies berinovasi menciptakan sebuah gerakan tari sebagai salah satu wujud kecintaan mereka terhadap budaya dan kesenian Bali, Salah satu jenis kesenian tari ini disajikan oleh para penari yang duduk melingkar serta mengucapkan kata “cak-cak-cak-cak” secara serentak, karena ini pula tarian ini diberi nama dengan sebutan “tari kecak”. Gerakan tangan yang disajikan dalam pertunjukan sebenarnya mengisahkan sebuah cerita Ramayana yakni pada peristiwa Dewi Shinta diculik oleh Rahwana. Hingga akhir pertunjukan biasanya tari ini menyajikan kisah pembebasan Dewi Sintha dari tangan Rahwana . Guna mendukung cerita yang disajikan maka dalam pertunjukan tari tradisional Bali juga harus terdapat beberapa tokoh yang memerankan peran utama sebagai Hanoman, Sugriwa, Dewi Shinta, Rhama, dan Rahwana.

Pada tahun 70-an Wayang Limbak bekerja keras guna mempromosikan dan mengenalkan tari kecak” hingga ke mancanegara. Selain mengenalkan keunikan dalam pementasan tarian ini tentu saja daerah asal kesenian ini ikut melambung di dunia Internasional yang kemudian menarik para wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali. Dalam perkembangannya pertunjukan tari yang juga menceritakan kisah pewayangan ini dimainkan oleh laki-laki yang berjumlah tak terbatas. Ada kalanya disajikan oleh puluhan orang namun dalam acara tertentu ada pula yang dipertunjukkan secara massal oleh ribuan penari

·       Pengertian

Tari kecak adalah salah satu jenis kesenian tradisional dari Bali yang diciptakan pada kisaran tahun 1930 oleh seorang penari sekaligus seniman dari Bali yakni Wayan Limbak. Sebagai seorang seniman tentu saja Wayan Limbak sangat akrab dengan para seniman lain, sebut saja Walter Spies yang merupakan seorang pelukis dari negara Jerman merupakan salah satu teman akrab Wayan Limbak. Kedua sahabat inilah yang menjadi pencetus tari kecak” yang sangat terkenal hingga saat ini, Tarian yang kerap dimainkan oleh laki-laki ini kini menjadi salah satu icon kebudayaan Bali yang cukup mendapat sanjungan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Meskipun gerakan yang dilakukan oleh para penari tergolong sangat sederhana, namun pembawaan para penari yang berjumlah cukup banyak mulai dari puluhan hingga ribuan orang membuat gerakan yang dimainkan tergolong sangat unik dan menarik. Pementasan dan pertunjukan tari tradisional dari bali ini dapat dengan mudah kita saksikan di beberapa wilayah Bali seperti Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana, Ubud, dan Gianyar Bali.

Ekspresi para penari nan memukau membuat para penonton tercengang akan penampilan mereka. Di lain sisi musik pengiring hampir tidak ada, hanya suara dan lantunan kata-kata yang berbunyi “cak-cak-cak-cak” terdengar dalam mengiringi gerakan tarian. Jika kita dapat menyaksikan “tari kecak” dari awal hingga akhir, maka kita akan memahami mengenai alur cerita yang disajikan dari gerakan-gerakan pementasan oleh para penari. Antusias masyarakat Bali akan keberlangsungan dan kelestarian kesenian tradisional membuat banyak orang belajar dan tertarik untuk melakukan tarian yang diciptakan oleh Wayan Limbak ini. Tak heran jika hampir semua pemuda bali khususnya para laki-laki mampu melakukan gerakan tarian ini dengan cara duduk melingkar. Para penari mengenakan pakaian khas bercorak kotak-kotak hitam putih mirip dengan papan catur. Dari tahun 1970 tari kecak” terus mengalami peningkatan, bahkan pemerintah daerah setempat menjadikan tari ini sebagai icon budaya masyarakat Bali.

 
·       Alat musik

Hampir tidak ada alat musik pengiring “tari kecak” kecuali suara gemerincing serta suara dari para penari yang berbunyi “cak-cak-cak-cak”. Meskipun tidak ada alat musik khusus sebagaimana tarian lain namun justru disini letak keunikan tari tersebut.

·       Fungsi

Seperti telah tertuliskan di atas, “tari kecak” merupakan tarian yang berasal dari kreasi upaca shangyang. Karena upacara shangyang merupakan jenis kegiatan sakral dan hanya boleh dilakukan di Pura maka Wayan Limbak berinovasi dari inspirasi gerakan shangyang menjadi gerakan tari yang terkenal hingga ke mancanegara.

Adapun fungsi “tari kecak” dapat kita kelompokan secara garis besar sebagai berikut.Sebagai hiburan. Penciptaan gerakan tarian ini secara sadar dilakukan guna mempertunjukkan suatu kesenian khas bali pada masyarakat umum. Tarian ini bertujuan sebagai sarana hiburan baik bagi masyarakat setempat maupun bagi para wisatawan yang berdatangan ke Bali.

·       Busana yang digunakan

Dalam pertunjukannya penari menggunakan kostum sesuai dengan lakon yang diperankannya. Kostum ini hampir sama dengan Wayang Wong, namun dengan gaya khas Bali. Sedangkan para pengiring biasanya hanya menggunakan celana hitam dan kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Selain itu beberapa aksesoris seperti bunga yang diselipkan di salah satu telinga mereka.

·       Pelestarian

Dalam pertunjukannya penari menggunakan kostum sesuai dengan lakon yang diperankannya. Kostum ini hampir sama dengan Wayang Wong, namun dengan gaya khas Bali. Sedangkan para pengiring biasanya hanya menggunakan celana hitam dan kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam putih. Selain itu beberapa aksesoris seperti bunga yang diselipkan di salah satu telinga mereka.

Sumber :online/23/01/2016/http://www.senitari.com

TARI SAMAN



Tari Saman


·       Sejarah 

Mengapa tarian ini dinamakan “tari saman”? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada ALLAH SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, “tari saman” hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.

"tariadat" dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung. Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

·       Pengertian

“Tari Saman” adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

·       Alat musik

Alat musik yang digunakan adalah Rebana, tepukan tangan, dan hentikan jari

·       Fungsi

“Tari Saman” dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain. Seperti :

1.  Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian : Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2.  Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3.  Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4.  Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5.  Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

 
·       Busana yang digunakan

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:

1.       Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
2.       Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

·       Pelestarian

Dengan mempelajari gerakan “tari saman“ dan memperagakannya, mengetahui maksud penyampaian “tari saman“ , dan sejarah “tari saman“

Sumber :online/23/01/2016/http://www.senitari.com


TARI SELAMAT DATANG

Tari Selamat Datang


·        Sejarah

Menurut sejarahnya, “Tari Selamat Datang” sudah ada sejak zaman dahulu. Di Papua sendiri pada dasarnya memiliki banyak suku dan setiap suku biasanya memiliki ciri khas tersendiri dalam tarian selamat datang mereka. Tari Selamat Datang sejak dulu sering dilakukan oleh masyarakat di sana untuk menyambut kedatangan para tamu, baik dari luar kota, luar suku, maupun tamu penting lainnya yang dianggap terhormat atau berniat baik dalam kedatangan mereka. Tari Selamat Datang juga merupakan simbol penghormatan dan tanda bahwa tamu tersebut itu diterima dengan baik oleh masyarakat di sana.

”Tari Selamat Datang” telah menjadi suatu tradisi dikalangan masyarakat Papua, sehingga masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Karena kecintaan mereka pada budaya Papua, para seniman disana kemudian mengambangkan tarian ini. Dengan membawa unsur budaya Papua yang beragam dan ciri khas masyarakat Papua dalamnya, maka jadilah Tari Selamat Datang yang sering ditampilkan saat ini. Walaupun begitu beberapa suku di Papua masih tetap mempertahankan tarian selamat datang yang menjadi ciri khas mereka dulu.

·        Pengertian

“Tari Selamat Datang” adalah tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita untuk menyambut tamu kehormatan atau tamu penting yang berkunjung ke sana. Tari Selamat Datang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Papua. Selain gerakannya yang khas dan enerjik, tarian ini tentu kaya akan makna dan nilai-nilai di dalamnya.

 
·        Alat musik

Terdapat pula sekumpulan orang atau regu musisi yang mengiringi tarian ini dengan alat musik seperti gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang biasanya dibuat sendiri oleh penduduk Papua.
Gitar yang digunakan untuk mengiringi tarian selamat datang tidak berbeda jauh dengan gitar yang digunakan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sedangkan ukulele adalah sebuah alat musik petik sejenis gitar namun berukuran mini sekitar kurang lebih 20 inci. Tifa merupakan alat musik yang mirip dengan gendang, pukulan nada yang keluar dari tifa membuat tarian selamat datang menjadi lebih meriah dan asyik sehingga sangat menarik untuk di ikuti dalam setiap gerakan yang ditampilkan oleh para penari “tari selamat datang”.



·        Fungsi

“Tari selamat datang” merupakan salah satu tarian tradisional yang difungsikan untuk menyambut kedatangan para tamu terhormat. Bagi masyarakat disana tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa hormat dan tanda bahwa tamu tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat disana. Selain itu tarian ini juga dimaknai sebagai ungakapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat dalam menyambut para tamu. Hal tersebut sangat terlihat dari gerakan dan ekspresi para penari yang menari dengan penuh keceriaan serta kebahagiaan.

·        Busana yang digunakan

Untuk busana yang digunakan dalam pertunjukan “Tari Selamat Datang”, biasanya merupakan pakaian tradisional yang terbuat dari daun atau akar. Namun pada saat ini banyak juga yang menggantinya dengan pakaian kain sebagai pengembangan agar terlihat menarik. Walaupun begitu, aksesoris yang digunakan masih tetap sama, seperti halnya penutup kepala, kalung, dan gelang, serta lukisan etnik yang mewarnai tubuh mereka. Sehingga nuansa khas Papua masih tetap melekat.

·        Pelestarian

“Tarian selamat datang” masih tergolong sebagai jenis tarian tradisional, ditambah dengan keaslian adat istiadat Papua yang masih terjaga hingga saat ini, maka dengan keunikan dan asyiknya tarian selamat datang semakin membuat Papua memiliki pesona tersendiri dibandingkan dengan daerah yang lain. Meski Papua menjadi daerah sulit terjamah oleh pemerintah dan masyarakat,Indonesia beruntung memilki Papua yang sangat konsisten dengan menjaga warisan-warisan dari para leluhurnya.

Walaupun “tarian selamat datang” masih terjaga dari sisi tradisional dan budayanya, kita sebagai generasi bangsa harus tetap menjaga dan melestarikan secara terus menerus tarian yang didominasi dengan gerakan lompat-lompat energik dan diiringi dengan dendangan irama tifa ini untuk para penerus bangsa Indonesia di masa depan. Berinovasi dalam dunia seni tari dengan mengangkat budaya ujung Indonesia yaitu ufuk Merauke dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk nyata kita mencintai Negeri yang kaya ini.

Sumber :online/23/01/2016/http://www.senitari.com